Pengalaman Digilir Preman Kampung - ZonaMerah18

Breaking

Agen Poker Aman

Click Here

Jumat, 29 Januari 2021

Pengalaman Digilir Preman Kampung

 

Di suatu tempat yang terletak di daerah penyangga ibukota, ada warung yang selalu buka dan tak pernah tutup dan biasa menjual miniman keras. Tempat itupun sudah terkenal sebagai tempat yang biasa dikunjungi oleh pemabuk, preman, rampok, dan kriminal lainnya.

 

Beberapa pria terlihat sedang asik minum-minum. Empat dari mereka bermain kartu remi, dan yang lima lainnya sedang berbicara dengan salah satu orang yang disegani di daerah itu (sebut saja Jamal). Mereka sedang merencanakan perampokan terhadap toko emas yang sudah lama menjadi incaran mereka.

 

Setelah berbicara cukup lama, Jamal menyalakan rokoknya, lalu berjalan ke luar warung. Matanya menerawang jauh, menatap jalan kecil yang mulai gelap itu. Sampai matanya agak menutup, karena silau tersorot lampu mobil. Lalu Jamal pun menghampiri mobil tersebut, perlahan kaca gelap mobil itu terbuka, dan terlihat sosok gadis muda.

"Malam pak, numpang tanya, perumahan Kencana Indah, dimana ya pak..?" suara gadis itu begitu lembut, membuat birahi Jamal jadi bangkit.


Jamal lalu menatap gadis itu, dia tersenyum sambil otaknya mencari cara untuk mengelabui gadis itu.


"Sebenarnya bisa lewat jalan ini terus lurus, tapi jalan di depan lagi ada pekerjaan galian kabel, jadi harus muter, terus lewat gang kecil di sebelah sana.." kata Jamal membohonginya.


"Oh , lewat jalan gang .. yang mana yah pak.." kata gadis itu lagi.

 

"Wah jalannya sempit dan rusak, terus agak belok belok.." kata Jamal.

 

Gadis itu diam, sepertinya bingung.

 

"Begini saja, biar saya antar, saya naik motor, nanti kamu ikuti motor saya .." kata Jamal.

 

Gadis itu tersenyum, "Wah, terima kasih, jadi ngerepotin bapak saja nih.." ujar gadis tersebut.

 

Jamal tersenyum, jantungnya berdetak lebih cepat, rencananya sudah makin mendekati ke mangsanya. Jamal tersenyum lagi lalu berkata, "tidak apa apa kok, tapi saya mau makan dulu yah.. di warung dalam sana .. kamu tunggu saja sebentar.."

 

Jamal berencana untuk mengepungnya bersama teman temannya dan membawanya masuk ke warung itu. Tapi di luar dugaan Jamal, gadis itu malah turun dari mobilnya.

 

"Eh pak, saya juga agak haus .. saya ingin minum juga..” katanya.

 

Itu langkah yang salah, gadis itu tak menyadari banyak serigala lapar di dalam sana. Jamal tersenyum sekali lagi, dan menatap gadis itu yang berpakaian seksi dan sensual. Dia mengenakan gaun pesta, bagian dadanya lumayan rendah membuat belahan dadanya agak terlihat. Buah dada gadis itu tidak besar, tapi padat dan bulat, dan tetap mengacung walaupun ia tidak mengenakan BH sekalipun. Pantatnya juga terlihat bulat di tutupi oleh gaun pesta itu. Panjang gaun malam itu hanya sampai sepuluh senti di atas lutut, membuat kakinya yang panjang terlihat jelas, halus, putih mulus. Karena ketatnya gaun yang ia pakai, gadis itu berjalan perlahan, masuk ke dalam warung itu. Rambutnya yang berwarna kecoklatan jatuh tergerai di punggungnya.

 

Setelah gadis itu berada di dalam warung itu, dia tidak yakin apakah memang tempat ini yang baik setelah matanya melihat keadaan di sekelilingnya. Ia sendiri harus bertanya beberapa kali kenapa bisa sampai ke tempat ini. Gadis itu mulai grogi, dia terus dekat Jamal yang asik melahap mie instan rebus, lalu memutuskan untuk memesan coca-cola dan sambil berdiri menunggu sebentar. Keempat orang yang sedang bermain kartu remi memandanginya dengan mata melotot penuh nafsu birahi.Gadis itu sendiri merasa merinding ketika matanya menatap mata mereka. Mereka menjilati bibir mereka setiap kali mata gadis tersebut beradu pandang dengan mereka.

 

"Pak, ayo tolong antarkan saya." kata gadis itu pada Jamal.

 

"Sabar yah, oh iyah nama kamu siapa sih..?? " tanya Jamal sambil tersenyum.

 

Gadis itu tak menjawab,"eh , nama kamu siapa ?" Jamal bertanya lagi.

 

"Sari" jawabnya singkat.

 

"Oh nama loe bagus juga ," kata Jamal.

 

"Ayo pak, nanti saya bayar ongkosnya, tolong bapak antar saya sekarang "kata Sari lagi.

 

Jamal tersenyum sinis, lalu tangannya hinggap di pantat Sari dan merabanya. Sari pun terkejut.

 

"Eh.. jangan kurang ajar yah.." katanya.

 

"He he he baru gitu aja udah marah, gimana kalo gua entot loe.." sahut Jamal sambil tersenyum menyeringai.

Nada bicaranya berubah, yang tadinya lembut sekarang jadi kasar. Sari menyadarinya, ini tidak baik . Segera dia menuju ke pintu, untuk pergi dari sana. Tapi terlambat, dua orang laki-laki sudah berada di depan pintu. Mereka berdiri sambil mengusapi selangkangan mereka.

 

"Hei Non, gimana kalo loe buka baju elo, jadi kita bisa senang senang!" seseorang dari mereka berkata.

 

"Gimana kalo kita nyanyi sama-sama, sambil telanjang Non?" yang lain menimpali.

 

"Minggir, saya mau pergi.." kata Sari yang mulai panik.

 

Tapi seseorang segera mendekatinya dan menempatkan tangannya di bahunya serta mendorongnya duduk di kursi sementara preman itu sendiri duduk di sebelah Sari.

 

Kemudian tanpa aba aba, preman itu menjilat dan mencium telinga Sari. Sari berontak dan menjerit. Lalu tangan Sari reflek menampar pipi preman itu. Teman temannya yang lain tertawa tawa. Tiba tiba, preman itu mencabut belatinya dan menancap belati itu di kursi kayu yang di duduki Sari, tepat di antar kedua paha Sari. Untungnya belati itu tak sampai melukai pahanya, Sari hanya bisa memandangi belati mengkilap itu dengan mulut terbuka tak percaya kejadian ini harus menimpa dirinya. Ketika Sari tidak mengatakan apa-apa, orang itu memasukkan tangannya ke dalam gaun Sari, meraba-raba pahanya dan berusaha membuka kaki Sari.

 

"Hei, apa apa nih tolong, jangan " Sari meronta dan memandang sekelilingnya dengan tatapan memelas mohon pertolongan.

 

"Woyy, jangan ganggu dia, dia milik gua.." bentak Jamal.

 

Dan preman itu melepaskan tangannya. Jamal segera mendekati pintu dan menguncinya. Dua orang preman memegang tangan Sari yang terus berusaha meronta dan menjerit.

 

Kedua laki-laki itu berkata "yah terus menjerit .. gua suka dengar suara jeritan elu…"

 

Wajah Sari memutih pucat ketakutan, dan memohon pada mereka untuk melepaskan dirinya.Tapi dua dari preman itu segera menarik tangannya dan membawanya ke meja kayu, yang biasa dipakai buat makan. Sari terus meronta, tangan preman itu menjambak rambutnya. Akhirnya mereka berhasil membawa dan membaringkan Sari di meja kayu itu. Kemudian kedua tangannya di ikat pada kaki meja. Kini tangan Sari, terikat terbuka, satu ke kiri dan satu ke kanan. Kini Sari terbaring tak berdaya, dengan tangan terikat. Hanya kakinya yang bergerak menendang nendang tanpa arah. Juga jerit tangisnya yang memilu.


Sari terus berontak, dan menangis memohon dilepaskan. Tapi Jamal hanya tertawa diikuti teman-temannya. Lalu Jamal segera merobek gaun Sari, dengan bantuan belatinya. Sekali tarik gaun itu lepas seluruhnya di sertai jeritan Sari. Semua mata langsung tertuju pada tubuh Sari yang hanya memakai celana dalam hitam, dan juga BRA berwarna hitam. Jamal merangkak naik ke atas meja. Tapi Sari segera menendangnya. Jamal cepat tanggap, menangkis tendangannya, lalu memukul keras perutnya, Sari menjerit kesakitan.

 

"Aduhhh, ampun jangan pukul…" Jerit Sari kepada Jamal.

 

Jamal pun turun lagi dan mengikat kedua kaki Sari pada kaki meja itu. Kini Sari benar benar tak berkutik. Dia terikat diatas meja dengan kaki terbuka lebar. Sari hanya bisa menitikan air mata.

 

“ Ha ha ha, cewek sialan loe, ayo berontak lagi..” kata Jamal.

 

Dan Jamal pun segera mendekatkan mukanya pada selangkanan Sari, menciumi aroma vaginanya yang masih terbungkus celana dalamnya. Sari mengelijing dan memohon "tolong hentikan jangan lakukan ini…". Tapi itu sia sia saja, Jamal terus saja menciumi celana dalamnya, dan tak lama dengan belatinya itu dia merobek celana dalam dan Bra Sari. Kini tubuh Sari terbuka tanpa sehelai benang pun. Jamal menatap tubuh telanjang gadis itu, demikian juga preman preman bejat lainnya. Buah dada Sari yang montok, vaginanya yang kecil dengan sedikit bulu bulu kemaluannya. Jamal segera mendekat ke vaginanya. Dengan dua jarinya dia membuka lebar bibir vagina Sari.

 

"Wah, memek loe masih bagus yah , apa loe masih perawan..??” kata Jamal.

 

Namun Sari tak menjawab, hanya terisak tangis. Jamal pun mejulurkan lidah menjilati klitorisnya. Sari mengelijing dan meronta "sudah tolong hentikan". Jamal terus saja bernafsu melumat vagina Sari. Sari menjerit ketika Jamal memasukan dua jarinya ke liang wanita Sari. Jari Jamal menyolok nyolok vagina Sari dengan cepat. Jerit kesakitan Sari malah semakin membuat gerakkan jari Jamal menjadi makin liar. Jamal mengorek ngorek liang vagina Sari. Lalu menarik jarinya keluar. Jamal mencabut jarinya, menatap jarinya yang basah, menyeringai, lalu kembali memasukan jarinya di liang vaginanya.

 

"Rupanya, loe udah gak perawan yah.. dasar perek" ejek Jamal.


Kembali jarinya menyodok-nyodok vagina Sari, membuat Sari mengeram pedih. Setelah Jamal puas memainkan vaginanya, Jamal melepaskan ikatan Sari dan langsung menariknya turun dari meja kayu itu. Sari tersungkur di lantai, dan Jamal membuka celananya. Penisnya sudah keras.Tiba-tiba, Jamal menjambak rambut Sari dan menariknya, Sari menjerit kesakitan. Jamal memerintahkan Sari untuk segera mengulumnya dan jika ia berani mengigit penisnya, ia akan merontokan gigi Sari. Jamal memajukan penisnya mendekati muka Sari, ia menjepit hidungnya untuk membuat Sari membuka mulutnya. Sari meronta, tapi kembali Sari menjerit keras, "Ahhhh …" ketika satu pukulan mendarat tepat di mukanya.

 

Ketika Sari kehabisan nafas dan membuka mulutnya untuk menghirup udara, Jamal segera mendorong penisnya ke dalam mulut Sari dan mulai mendorong dan menarik kepalanya. Kepala Sari bergerak maju dan mundur tanpa henti, terus menerus. Lipstik yang berwarna merah menempel di batang penis yang ada di mulutnya. Dan ketika kepala penis itu masuk ke tenggorokannya Sari tersedak, tapi Jamal tetap mendorong hingga kepala penis itu masuk lebih dalam di tenggorokan Sari. Air mata mulai meleleh di pipinya, sambil Sari dipegangi hingga tak bergerak dengan penis yang terbenam hingga tenggorokannya. Jamal kemudian menarik penisnya keluar, lalu mendorong lagi.

 

Setelah kira kira 10 menit, Jamal menekan masuk penisnya. Sari tersedak, dan terasa sperma Jamal muncrat di tenggorokkannya. Setelah penis itu benar benar terlepas dari mulutnya, Sari segera memuntahkan sperma yang memenuhi mulutnya. Seorang dengan perut buncit, tangannya penuh tato segera menghapiri Sari. Membuka resleting celananya dan tangannya kemudian menjambak rambut Sari dan mulai mendorong masuk penisnya dalam mulut Sari mengantikan Jamal. Penisnya kembali bergerak keluar masuk di mulut Sari. Semua orang dapat mendengar suara dahi Sari yang menghantam perut orang itu, dan erangan Sari yang terdengar setiap kali penis itu masuk jauh ke tenggorokannya.

 

Ketika laki-laki itu akan mengalami orgasme, ia mendorong kepala Sari hingga hidungnya terbenam di dalam rambut kemaluan orang itu tanpa bisa menarik nafas. Sperma langsung menyembur keluar memenuhi mulut Sari. Dan dari sudut mulut Sari, sperma menyemprot keluar, mengalir turun, menggantung di dagu Sari. Kemudian orang itu mulai bergerak lagi tanpa henti. Sperma terus mengalir keluar, jatuh dari leher Sari. Ketika akhirnya ia menarik penisnya dari mulutnya, Sari terlihat terengah-engah menarik nafas dan terbatuk-batuk memuntahkan sperma yang masih ada di tenggorokannya. Dua orang kemudian memegangi Sari sementara yang lain mulai melepaskan pakaian mereka. Sari sendiri tak berdaya untuk melarikan diri, setelah baru saja ia mengalami pengalaman buruk di hidupnya.

 

Ketika semuanya telah telanjang bulat, kembali Sari diangkat dan diletakan di atas meja kayu dan langsung dipegangi oleh empat orang laki-laki, setiap orang memegangi tangan dan kakinya. Kaki Sari terbuka lebar dan tubuhnya telentang. Jamal kembali mendekat dan naik ke atas meja. Perlahan ia menggosokan penisnya yang besar ke kaki Sari. Yang lain hanya bisa memandang iri pada penis Jamal yang panjangnya hingga 15 cm dan selalu ia yang mendapat kesempatan pertama. Jamal memerintahkan orang di dekat kepala Sari untuk mengangkat kepala Sari hingga ia bisa melihat ketika penis Jamal mulai masuk ke vaginanya. Orang yang memegangi kaki Sari berusaha membuka kaki Sari lebih lebar. Dengan satu kali dorongan keras, penis Jamal dengan keras memasuki vagina Sari.

 

"Aaggghhhhh . . ." Sari menjerit sekeras-kerasnya, dan makin meronta-ronta, tanpa daya menghentikan Jamal memperkosa dirinya.

 

Jamal sendiri menikmati sekali segala jeritan dan rontaan Sari. Ia menyeringai setiap kali Sari menjerit kesakitan. Ketika Jamal sedang memperkosanya, laki-laki lainnya ikut menyakiti Sari dengan mencubit, meremas, meraba, mengisap, mengigit, menjilat dan menciumi seluruh tubuh Sari. Mereka mulai dengan memainkan buah dada Sari dan menghisap puting susunya, tangan-tangan mereka juga menarik-narik dan menjepit puting susunya, Sari terus menjerit pilu.

 

Kaki Sari diangkat tinggi-tinggi dari atas meja sementara tangan-tangan merabanya, menikmati halusnya kaki Sari. Beberapa menit kemudian jeritan Sari hanya tinggal erangan dan rintihan tapi Jamal tetap memperkosa Sari tanpa henti, terus bergerak makin cepat. Setelah lama kemudian, Jamal menarik penisnya hingga hampir terlepas dari jepitan vagina Sari, ia mengerang dan maju mendorong ke depan sekuat tenaga. Kepala Sari terdongak dan jeritan melengking terdengar, melolong panjang keluar dari mulut Sari.

 

"AGHHHH………" Jamal mengejang beberapa saat penisnya menyemburkan sperma ke dalam vagina Sari.

 

Setelah Jamal mencabut penis, spermanya pun berhamburan keluar dari liang vagina Sari yang membengkak dan memar. Laki-laki yang lain kemudian melepaskan pegangan Sari dan bertengkar mengenai giliran siapa selanjutnya. Sari hanya bisa berbaring, menangis, tubuhnya menggeliat kesakitan. Kaki dan tangannya masih terbuka lebar, ia menangis histeris. Ia telah diperkosa, dilecehkan, harga dirinya di injak injak.

 

"Eh perek, kenapa nangis, loe mestinya nikmatin, soalnya masih banyak cowok yang antri, semua mau cobain memek loe, kita baru aja mulai!" kata seorang pria pada Sari.

 

Seorang laki-laki segera naik ke atas meja setelah Jamal turun. Kembali, Sari dapat merasakan bagaimana bibir vagina-nya perlahan membuka kembali dan penis itu sedikit demi sedikit masuk ke dalamnya. Kesakitan kembali tercermin di wajah Sari, ketika ia merasa tubuhnya seperti dirobek oleh penis yang masuk. Sari kembali mengerang kesakitan.

 

"Loe jangan belagu deh! Kalo lo nggak suka sama punya gue atau punya temen gue tadi, masih ada yang laen! Cepet atau lambat lo pasti temuin yang lo suka!" bentak orang itu.

 

Perkataan orang itu membuat apa yang telah ia takutkan selama ini menjadi nyata. Sari akan diperkosa bergantian oleh seluruh orang yang ada di warung itu, dan ia tidak punya pilihan sama sekali. Sari hanya bisa menyerahkan dirinya dan melayani mereka hingga selesai. Sekarang Sari hanya berharap ia bisa keluar dari situ hidup-hidup, dan berharap tidak ada seorang pun yang tahu apa yang telah ia alami. Tak lama preman itu menyemburkan spermanya ke dalam vagina Sari yang sudah terisi oleh sperma Jamal. Lalu dengan segera orang lain menggantikan laki-laki itu, kemudian laki-laki lain menyusul, setelah itu temannya juga mulai memperkosa Sari. Sari tidak bisa lagi menahan rasa sakit dan ia sudah kehabisan tenaga melayani laki-laki itu. Sari lalu menangis dan memohon pada semuanya agar melepaskan dirinya.

 

"Sudah tolong lah Ahhh saya , sudah tak kuat , ahhh sakit…" Tapi laki-laki yang sedang menindihnya meremas buah dada Sari keras-keras hingga Sari menjerit kesakitan. "AHHGGG sakit hentikan tolong…" Dan menarik puting susunya dengan kuat "AGHH sakit ampunnn…"

 

"Jangan berisik! Lo belom ngelayanin temen-temen gue! Masih ada lima orang lagi!" bentaknya pada Sari.

 

Tiba-tiba orang itu menarik penisnya keluar dan merangkak ke dada Sari. Sari sudah sangat ketakutan sekarang hingga ia hanya bisa berbaring dengan mata terpejam erat, menunggu orang selanjutnya yang akan mengambil giliran memperkosanya. Ia sama sekali tidak menyadari orang yang baru saja memperkosanya mengarahkan penisnya ke muka Sari. Dan tepat sebelum orang itu orgasme Sari membuka matanya. Seluruh sperma itu keluar dan segera menyembur ke seluruh wajah Sari. Ketika orang itu puas ia menarik rambut dan menamparkan penisnya ke wajah Sari.

 

"Loe sendiri yang masuk ke sini pake pakaian merangsang kayak perek, dan loe mohon kita berhenti? Lo bercanda apa? Lo musti ngelayanin kita sampe kita nggak bisa bangun lagi! Ngertii !" Orang itu membentak Sari.

 

Lima orang terakhir kemudian mengambil giliran masing-masing dan memperlakukan Sari sama dengan orang sebelumnya. Ketika hampir orgasme, mereka menarik penisnya keluar, merangkak di atas dada Sari, dan memyemprotkan sperma mereka ke seluruh wajah dan buah dada Sari , dan kemudian menarik rambutnya untuk membersihkan penis mereka. Dan ketika orang yang terakhir selesai, Sari berbaring hampir tak sadarkan diri.Wajah, buah dada, dan puting susu Sari seluruhnya dilumuri sperma. Sperma itu mengalir turun dari sisi wajahnya, masuk ke telinga dan lehernya. Sari tidak bisa membuka matanya karena semuanya tertutup oleh sperma. Sari harus bernafas melalui mulutnya karena sperma sudah masuk ke hidungnya. Rambut Sari yang kecoklatan terlihat kusut karena terkena sperma yang mengering di rambutnya.

 

Ketika orang-orang itu beristirahat sejenak, Sari hanya berbaring di atas meja, kakinya terbuka lebar dan sperma mengalir keluar dari vaginanya, menunggu orang selanjutnya memperkosa dirinya.Vagina Sari tampak memar, memerah, dan terasa sakit karena baru saja dimasuki sepuluh orang bergantian tanpa henti. Dua orang menarik tubuh Sari turun dari meja itu dan menyeretnya ke kamar mandi. Mereka kemudian membersihkan tubuh Linda dengan kertas tisu yang kasar dari sperma yang menempel. Dan ketika tubuhnya diseret keluar lagi, Sari melihat meja tadi telah dipindahkan ke pinggir ruangan. Di tengah ruangan itu sekarang tergelar matras kusam dan delapan laki-laki telanjang bulat berdiri mengelilinginya. Sari didorong ke tengah-tengah orang itu, hingga ia terjatuh ke atas matras, tubuhnya tersungkur tak berdaya untuk mengangkat tubuhnya. Sari merasakan tangan-tangan di seluruh tubuhnya mulai menarik, mendorong dan mengangkat tubuhnya.

 

Ketika Sari membuka matanya ia melihat seseorang telah berbaring telentang di bawah tubuhnya. Orang itu adalah Jamal, dan penisnya sudah tegak berdiri. Kedua bibir vagina Sari kemudian dibuka oleh dua pasang jari-jari ketika perlahan tubuh Sari diturunkan mengarah ke penis Jamal. Dengan sisa-sisa sperma yang ada, penis itu dapat lebih mudah masuk ke dalam vagina Sari, dan Sari sendiri hanya mengerang, merasakan kembali sakit.

 

"Ahggg Aghh perih tolong hentikan sudahh.." kembali Sari mengerang kesakitan.

 

Seseorang kemudian menarik rambutnya, dan sebuah penis lain mendekati mulutnya. Sari dengan perlahan membuka mulutnya, berharap mereka tidak akan menyakitinya jika ia menuruti kemauan mereka. Penis itu masuk hingga ke tenggorokan Sari dan berhenti tak bergerak. Selanjutnya Sari merasakan sebuah tangan mendorong tubuhnya hingga turun. Kemudian tangan-tangan lain mulai membuka belahan pantatnya. Sari panik dan berusaha merangkak menjauhi tangan-tangan itu. Dengan merangkak Sari membuat penis di mulutnya masuk makin dalam ke tenggorokannya.

 

"Hei, lo suka juga akhirnya! Kalo gitu ayo mulai aja sayang!" kata orang yang memasukan penisnya ke mulut Sari sambil tersenyum.

 

Ia mulai menggerakan pinggulnya secepat dan sekuat tenaga. Tubuh Sari yang terdorong mundur karena gerakan orang itu, disambut dengan sebuah penis lain di liang anusnya. Sekarang rasa sakit yang perlahan mulai hilang dari tubuh Sari, kembali menyengat seluruh tubuhnya. Rasa sakit itu semakin menjadi-jadi, sakit yang tidak pernah dirasakan Sari sebelumnya. Pikiran Sari menjerit-jerit kesakitan, sedangkan mulutnya hanya bisa mengeluarkan suara tidak jelas diredam oleh penis yang keluar masuk. Rasa sakit itu makin menjadi-jadi ketika ketiga orang itu mulai bergerak berirama. Tubuh Sari seperti terkoyak-koyak ketika penis-penis itu bergantian keluar masuk di dalam vagina dan anusnya. Dua orang kemudian mendekat memegangi tubuh Sari hingga ia tidak terjatuh ke samping. Semua lubang di tubuh Sari, mulut, vagina dan anus dipergunakan oleh mereka untuk memuaskan nafsu mereka secara bersamaan. Kemudian dua orang terakhir tadi menarik tangan Sari, melingkarkan jari-jari Sari di penis mereka dan menyuruhnya untuk mulai mengocok penis-penis mereka, sementara dua orang lainnya berlutut di samping Sari, dan menarik buah dadanya untuk kemudian digosokan pada penis mereka.

 

Sekarang Sari sudah dalam keadaan berlutut, tubuhnya bergoyang maju mundur. Tujuh dari sepuluh orang itu terus-menerus menggunakan tubuh Sari untuk membuat mereka puas. Tidak seorang pun peduli dan melihat bahwa Sari sama sekali tidak bisa bergerak. Semuanya tampak sangat bernafsu memperoleh bagian tubuh Sari. Setelah beberapa menit rasa sakit itu mulai bisa ditekan oleh Sari. Linda terus memejamkan matanya karena ia tidak ingin melihat bagaiman orang-orang itu mempergunakan tubuhnya untuk memuaskan mereka. Ia hanya berharap semua itu segera selesai, karena dirinya hampir tidak bisa lagi menahan rasa sakit di sekujur tubuhnya.

 

Orang di anus Sari lebih dulu orgasme. Ketika ia selesai dan menarik penisnya keluar, orang lain maju dan dengan mempergunakan sperma orang yang pertama, ia melumasi penisnya dan memasukannya ke anus Sari. Lalu orang di mulutnya menyemburkan sperma, membuat Sari tersedak tak bisa bernafas, berusaha sekuat tenaga menelan sperma orang itu. Lalu penis itu ditarik dan digantikan oleh penis lain, yang kali ini lebih besar. Sari berusaha membuka mulutnya, tapi orang itu tidak sabar dan langsung mendorong penisnya masuk, dan mulai bergerak.Ia mendorong penisnya dalam-dalam dan tidak menariknya keluar, terus menahannya di dalam tenggorokan Sari. Sari kemudian merasakan getaran dari tubuh Jamal di bawahnya dan cairan hangat mengalir ke dalam vaginanya, segera setelah itu orang lain menggantikan posisi Jamal tadi.

 

Orang-orang tadi bergantian memperkosa Sari di seluruh lubang yang ada, ia terus menelan semua sperma yang disemburkan di dalam mulutnya. Dua orang di depan wajahnya mengocok penisnya masing-masing dan mengarahkan penisnya ke wajah Sari. Ketika Linda melihat ke bawah, orang di bawah tubuhnya sedang menatap wajahnya dan kepalanya diganjal oleh kedua tangannya. Tak lama kemudian sperma kembali masuk ke dalam vagina Sari, dua detik kemudian sperma menyembur ke anusnya. Penis lain kembali masuk ke vagina Sari. Linda kembali memejamkan matanya, ia sekarang hanya bisa mengeluarkan suara erangan, "aghhh aghh aghh…" yang semakin tinggi ketika penis lain masuk ke anusnya. Ketika ia membuka matanya lagi, Sari melihat sebuah penis diarahkan ke wajahnya. Kepala penisnya berwarna ungu bulat, dan beberapa detik kemudian sperma menyembur menghantam wajahnya mengalir masuk ke mulutnya.

 

Sepanjang malam Sari terus melayani sepuluh orang itu hingga semuanya mendapat bagian menggunakan mulut, vagina dan anusnya paling sedikit satu kali. Dan ketika orang-orang tersebut puas dan menjauh dari tubuh Sari, tubuhnya pun tersungkur, terkapar tak berdaya. Sari lalu mengangkat wajahnya berusaha melihat orang-orang yang mengelilinginya, setelah itu semuanya gelap Linda tak sadarkan diri. Setelah sadar Sari melihat sekeliling dan tak terlihat satu orang pun, lalu ia pergi meninggalkan tempat laknat itu dan amat menyesali apa yang terjadi pada dirinya.


Poker Online Terpercaya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar